RAMADHAN INSPIRASI (DAY 12)

Pengisi: Ahmad Balyan Ramadhan
Judul: Menjauhi sifat iri & dengki dan belajar kerendahan hati
Tanggal: Rabu-12-Maret-2025
Iri adalah keadaan dimana kita berkeinginan untuk memiliki sesuatu yang orang lain punya tapi kita belum atau tidak bisa memilikinya. Contoh, kita iri/cemburu tetangga sebelah beli mobil baru, sementara kita mau membeli tapi belum punya uang. Beda hal dengan dengki. Dengki adalah keadaan yang sama dengan iri namun lebih berbahaya, karena selain berkeinginan memiliki apa yang orang lain punya, kita juga menginginkan sesuatu hal buruk terjadi padanya ataupun kita berharap ia kehilangan hal itu. Singkatnya:
SUSAH MELIHAT ORANG SENANG
SENANG MELIHAT ORANG SUSAH
Betapa buruknya kedua sifat ini. Maka dari itu, Allah SWT berfirman dalam QS An-Nisa ayat 32 yang berbunyi:
وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللّٰهُ بِهٖ بَعْضَكُمْ عَلٰى بَعْضٍۗ
Artinya: “dan Janganlah kamu iri hati terhadap apa yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain.”
Ayat ini menegaskan tentang larangan iri hati atas kehidupan dunia yang orang lain punya. Namun, nyatanya kita boleh iri dengan beberapa orang dalam kehidupan ini. Sebagaimana yang tercantum dalam hadis Nabi SAW :
“Tidak boleh hasad kecuali pada dua orang, yaitu orang yang Allah anugerahkan padanya harta lalu ia infakkan pada jalan kebaikan dan orang yang Allah beri karunia ilmu lalu ia menunaikan, mengamalkan, dan mengajarkannya.”
Tapi sekarang semua berbeda, kebanyakan orang malah ikut-ikutan trend kekinian, padahal tidak ada manfaatnya sama sekali. Malahan zaman sekarang orang-orang berlomba-lomba untuk menunjukkan kekayaannya. Dan ini adalah sebuah problematika yang patut bahkan harus diselesaikan. Agar tidak lagi orang terlalai dengan kehidupan duniawi yang fana ini.
Kira-kira bagaimana bagaimana cara membuat hati terlindungi dari buruknya sifat-sifat ini. Ternyata kuncinya adalah dengan “mengisi dan menyiram hati dengan iman dan taqwa dan berusaha menjauhi maksiat.” kata maksiat disini mengisyaratkan kepada pembagian pembagian maksiat, yaitu maksiat perbuatan seperti berzina, mencuri, minum khamar, dan lain-lain. Juga maksiat hati (seperti yang kita bahas dalam tema ini) seperti iri, dengki, sombong, riya dan lain-lain.
Berlanjut ke tema selanjutnya yaitu belajar kerendahan hati. Inti dari kehidupan adalah merasa bahagia setiap detik yang terlewati. Dan nyatanya, salah satu yang bisa menumbuhkan kebahagiaan hakiki adalah dengan belajar kerendahan hati. Kita meyakini bahwa segala sesuatu adalah milik Allah SWT semata, sehingga membuat kita tidak menjadikan dunia sebagai terget utama. Nantinya kita akan mulai menggunakan waktu yang kita p;unya untuk bertaubat dan beribadah kepada Allah SWT.
Kira-kira setelah kita sudah berusaha menjauhi hati dari maksiat hati dan belajar rendah hati, apasih keuntungan yang akan kita dapatkan, yuk simak bersama.
-yang pertama (derajat kita akan dinaikkan oleh Allah SWT)
Nabi SAW pernah bersabda “barangsiapa yang rendah hati maka akan Allah naikkan derajatnya, dan barangsiapa yang berbangga diri maka Allah rendahkan dirinya.”
-Yang kedua (mendapatkan kebahagiaan sejati)
Sebagaimana ungkapan yang mengatakan “the real happiness is gotten by a clean heart.” kebahagiaan sebenarnya didapat dari hati yang bersih. Dan menurut ilmu tasawuf hati bersih disini berarti hati yang selalu dekat dengan Allah SWT dan jauh dari perbuatan dosa.
Semoga kita dapat memaksimalkan diri dan meningkatkan kualitas ibadah kepada Allah SWT di bulan Ramadhan yang berkah ini. bye.
Penulis: Ahmad Balyan Ramadhan
Ketua Redaksi: Muhammad Adil