0

RAMADHAN INSPIRASI (DAY 07)

Ibnuaqil.ponpes.id • Dipublikasikan pada 15 Maret 2025, 10:37 AM
OSIA Qism Mading 2024
Moderator
Headline
Preview

Pengisi: Ahmad Arkan dzaki 

Judul: Kisah Abu Said Al-Khudri berjihad di jalan Allah

Tanggal: Juma'at-07-Maret-2025

Abu Said al-khudri salah satu sahabat nabi yang banyak meriwayatkan hadis dari golongan Ansar. Abu Said al-khudri telah  meriwayatkan 1.170 hadist. Nama asli nya adalah Sa’ad bin Malik bin Sinan bin Ubaid bin Tsa’labah al-Ajbar bin Auf bin al-Harits bin al-Khazraj al-Anshari al-Khazraj. Ayahnya, bernama Malik bin Sinan bin Ubaid bin Tsa’labah al-Anshari. Ibunya, bernama Anisah binti Abi Haritsah dari Bani Adi bin an-Najjar. Abu Said al-khudri lahir pada tahun ke-10 Hijriyah. wafat pada tahun 74 H dalam usia 84 tahun. 

Suatu hari ketika terjadi perang uhud Abu Said al-khudri berusia sekitar 13 tahun. Abu Said al-khudri diajak untuk ikut dalam perang uhud oleh ayahnya. Sekalipun tidak ada kewajiban untuk ikut berperang, tetapi ayahnya menginginkan anaknya tersebut untuk ikut berperang. Namun keberadaannya diketahui oleh Rasulullah SAW dan beliau melarangnya mengikuti pertempuran. Walaupun ayahnya berdalih bahwa anaknya ini kuat dan mempunyai semangat tinggi untuk berjihad, beliau tetap saja menolak. Lalu ayahnya syahid dalam perang uhud dan tidak meninggalkan harta sepeserpun untuk Abu Said. Sedangkan pada saat itu usianya masih kanak-kanak.

Karena ditinggal oleh ayahnya Abu Said al-khudri berniat meminta bantuan keuangan kepada Nabi SAW untuk menunjang kehidupannya. Ia mengurungkan niatnya karena ketika sampai di majelis Rasullah SAW ia mendengar sabda Rasulullah SAW, “Barang siapa yang meminta kesabaran, maka ia akan memperoleh kesabaran. Barang siapa yang meminta kesucian, maka ia akan memperoleh kesucian. Dan barang siapa yang menginginkan kekayaan, maka Allah akan memberikan kekayaan kepadanya…”. 

Belum juga ia menyampaikan keinginannya kepada Rasulullah saw. ia telah merasa bahwa sabda Rasulullah saw. itu diperuntukkan kepadanya. Sehingga Abu Said pulang diam-diam dan mengurungkan niatnya untuk meminta bantuan keuangan kepada Rasulullah saw. Sepertinya beliau secara tidak langsung ‘memberikan’ pilihan kepada dirinya untuk memilih duniawi, seperti keinginannya semula, atau pilihan akhirat, di mana ia harus bersabar dan menyucikan jiwanya. Dan Abu Sa’id sepertinya lebih condong untuk memilih kehidupan akhirat seperti dicontohkan Nabi saw. dan umumnya para sahabat lainnya.

Penulis: Guntur mulia phasya 

Ketua redaksi: Muhammad Adil 


populer lainnya

lokasi

JL. Pesantren, Link XI, Kel. Tangkahan, Kec. Medan Labuhan, Kota Medan, Sumatera Utara, Kode Pos 20525