RAMADHAN INSPIRASI (DAY 05)

Pengisi: Fauzanul kiram
Judul : Perdebatan Imam Abu Hanifah dengan kaum Atheis
Imam abu hanifah adalah seorang ulama besar pendiri mahzab hanafi. Abu Hanifah memiliki nama asli Nuʿman ibn Thabit ibn Zuta ibn Marzuban. Abu Hanifah lahir di Lahir di kota Kufah, Irak pada tahun 80 H / 699 M. Wafat di Baghdad pada 150 H / 767 M.
Suatu hari ada perdebatan antara kaum muslim dengan kaum Atheis. Mereka berdebat tentang adanya Allah. Namun, kaum muslim kehabisan kata-kata . Suatu ketika Imam Abu Hanifah baru turun dari kapal dan orang-orang muslim itu ada syekh dan imam besar. Kemudian Abu hanifah mendatangi orang-orang muslim yang lagi berdebat “kenapa kalian berdebat”, kata Abu Hanifah. Dan orang-orang muslim pun menjawab “kami berdebat membahas tentang adanya Allah di muka bumi ini”. Lalu, dijelaskan kepada orang-orang muslim kepada Imam Abu Hanifah bahwasanya orang-orang Atheis tidak percaya atas adanya Allah di muka bumi ini.
Kemudian Abu Hanifah bercerita “Bagaimana pendapat kalian, jika ada sebuah kapal diberi muatan barang-barang, penuh dengan barang-barang dan beban. Kapal itu mengarungi samudera. Gelombangnya kecil, anginnya tenang. Akan tetapi setelah kapal sampai di tengah tiba-tiba terjadi badai besar. Anehnya kapal terus berlayar dengan tenang sehingga tiba di tujuan sesuai renana tanpa guncangan dan berbelok arah, padahal tak ada nahkoda yang mengemudikan dan mengendalikan jalannya kapal. Masuk akalkah cerita ini?” lalu orang -orang atheis itu berkata “Tidak mungkin, itu tidak masuk akal” Lalu Abu Hanifah berkata: "Subhanallah, kalian mengingkari adanya kapal yang berlayar sendiri tanpa pengemudi, namun kalian mengakui bahwa alam semesta yang terdiri dari lautan yang membentang, langit yang penuh bintang, dan benda-benda langit serta burung yang beterbangan tanpa adanya Pencipta yang sempurna penciptaan-Nya dan mengaturnya dengan cermat? Celakalah kalian, lantas apa yang membuat kalian ingkar kepada Allah?" mendengar jawaban abu hanifah kaum atheis tidak mampu berkata-kata lagi.
Penulis: Guntur Mulia Phasya
Ketua redaksi: Muhammad Adil