0

RAMADHAN INSPIRASI (DAY 02)

Ibnuaqil.ponpes.id • Dipublikasikan pada 12 Maret 2025, 10:08 AM
OSIA Qism Mading 2024
Moderator
Headline
Preview

Pengisi: Ahmad Balyan Ramadhan

Judul: Perjalanan dan perjuangan imam Asy-Syafi’i dalam menuntut ilmu

Imam  Syafi’i adalah seorang teolog muslim, beretnis Arab, penulis, dan cendekiawan, yang merupakan salah satu kontributor pertama dari prinsip-prinsip kehukuman Islam, khususnya pada bidang ushul fiqih. Imam Syafi’i yang memiliki nama asli Abu Abdullah bin Muhammad bin Idris. Beliau lahir di Gaza, palestina, pada tahun 767 M.

ketika dalam kandungan ibunya yaitu Fatimah Al-Azdiyyah. Ibunya bermimpi melihat bintang yang keluar dari perutnya dan terbang tinggi, kemudian pecah dan menerangi sekeliling. Mimpi itu memiliki makna bahwa Fatimah akan melahirkan seorang putra yang ilmunya meliputi jagat raya. Mimpi tersebut terbukti benar ketika Imam Syafi'i tumbuh menjadi ulama besar yang menerangi dunia dengan pemikiran dan ilmunya. Tempat pertama imam Syafi’i menimba ilmu adalah kota makkah.

Pada usia 7 tahun Imam Syafii sudah hafal Al-Qur’an 30 juz. Kemudian Imam Syafi’i berguru di Madinah pada Imam Malik Bin An-nas,  dan belajar hadis dan ilmu tafsir dari Sufyan bin Uyainah di Mekkah. Imam Syafi'i, dengan bantuan Sufyan bin Uyainah, dan berhasil menghafal kitab Al-Muwattha karya Imam Malik pada usia 10 tahun. Ketika usia 15 tahun Imam Syafi’i juga belajar fiqih dari imam Muslim bin Khalid al-Zanji, seorang ahli fiqih di Mekkah. dan kemudian dipercaya untuk berfatwa oleh gurunya.  Setelah belajar di Madinah Imam syafi’i diperintahkan oleh imam Malik untuk pergi berguru di Iraq karena ilmu beliau semuanya sudah diajarkan pada Imam Syafi’i. Lalu Imam Syafi'i berguru pada Imam Abu Hanifah di Iraq, yang merupakan pendiri mazhab Hanafi.

Imam Syafi’i merupakan ilmuwan yang selalu haus untuk mencari ilmu pengetahuan, yakni dengan membaca, menulis dan mendiskusikannya. Setiap hari, Imam Syafi’i selalu membahas segala ilmu, akan tetapi yang menjadi titik fokusnya adalah ilmu-ilmu keagamaan (ilmu fiqih). Bahkan Imam Syafi’i  membagi malamnya menjadi tiga waktu. Sepertiga pertama digunakan untuk menulis. Sepertiga kedua dipakai untuk shalat sunnah. Sepertiga terakhir dimanfaatkan untuk istirahat malam. Hari-hari tersebut selalu dilakukan Imam Syafi’i hingga beliau wafat.

Point yang dapat diambil dari kisah imam syafi’i adalah memiliki semangat dan ketekunan luar biasa dalam menuntut ilmu, selalu haus untuk mencari ilmu pengetahuan, yakni dengan membaca, menulis, dan mendiskusikannya, membagi malamnya menjadi tiga waktu untuk belajar, berusaha keras untuk menjaga hafalannya dengan sering mengulang-ulang apa yang telah dipelajarinya.

Penulis: Guntur Mulia phasya

Ketua redaksi: Muhammad Adil



populer lainnya

lokasi

JL. Pesantren, Link XI, Kel. Tangkahan, Kec. Medan Labuhan, Kota Medan, Sumatera Utara, Kode Pos 20525